Sabtu, 19 Februari 2011

Mobil Bertenaga Angin Diuji Coba

Gambar
Sidney - Dengan terus meningkatnya harga bahan bakar, para pelaku industri otomotif pun berfikir keras untuk menciptakan suatu inovasi yang mampu diandalkan sebagai pengganti minyak bumi.

Adalah Dirk Gion dan Stefan Simmerer yang dengan cerdik memanfaatkan sebuah tenaga yang selama ini tidak pernah dilirik yakni tenaga angin. Untuk membuktikan inovasinya, penemu asal Jerman ini pun melakukan uji coba mobil prototipe mereka di Australia.

Pengetesan pun dilakukan dengan serius. Mobil bernama "Wind Explorer" hasil karya kedua orang ini pun berhasil menempuh perjalanan hingga 5.000 kilometer. Tapi jangan berpikir mobil ini akan memiliki layar untuk menjaring angin dan menggerakkan si mobil, tapi Wind Explorer benar-benar berbentuk mobil 'tanpa layar'.

"Ini adalah mobil pertama bertenaga angin yang dapat melakukan perjalanan, dan pasti ini 'mobil layang-layang' pertama, yang bisa dikemudikan di jalan manapun di dunia," kata Dirk Gion seperti detikOto kutip dari Reuters, Rabu (16/2/2011).

Mobil angin ini mampu mengubah angin menjadi listrik yang kemudian disimpan dalam baterai. Jadi ketika berada dalam kondisi minim angin, si mobil dapat tetap terus berjalan dengan cadangan tenaga di baterainya.

"Komponen listrik ini hanya memakan biaya sekitar $ 10 Australia untuk seluruh perjalanan (5.000 km). Saya harap dalam sepuluh tahun berikutnya, Anda bisa melihat perkembangan yang besar di sana." ungkapnya.

Itu dari sisi teknologi, sedangkan dari tampangnya, kendaraan bertenaga angin ini memiliki penampilan layaknya mobil balap dengan balutan serat karbon di tubuhnya.

Karena itulah tidak heran bila bobot mobil ini tergolong ringan yakni hanya 80 kg saja bila tidak dipasangkan baterai dan 200 kg bila ada baterainya. Tapi tetap saja mobil ini lebih ringan dibanding mobil konvensional yang sudah ada.

Tapi layaknya mobil test lainnya, kendaraan ini pun masih memiliki kekurangan. Terutama pada sektor kenyamanan dalam berkendara. Sebab kendaraan ini memiliki posisi duduk yang sangat dekat dengan aspal, hanya berjarak 15 cm dari jalan.

Tidak tidak hanya itu kendaraan ini juga memiliki permasalahan dengan suhu. Ketika berada di dalam kendaraan, suhu di mobil angin tidak bisa dikontrol, kadang sangat panas bak sebuah oven kadang pula sangat dingin seperti kulkas.

"Udara panas masuk ke mobil itu, dan hampir membakar kulit kami, lalu tiga hari kemudian kami harus merasakan dinginnya udara sampai 7 derajat (45 F) dan kami pun menjadi beku," lugas Gion.

Namun meski begitu, untuk kemampuan mobil ini sepertinya patut diacungi jempol. Sebab tenaga angin yang dimanfaatkan mobil ini tidak hanya mampu membuatnya berjalan jauh, tapi juga berlari kencang. Si mobil angin mampu berlari hingga kecepatan 90 km perjam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar